Tuesday, September 22, 2020

Bowo Christantyo merepresentasikan tema luar angkasa dan petualangan mencari planet baru yang bisa dihuni oleh umat manusia

Bowo C atau Bowo Christantyo adalah seorang gitaris sekaligus pendiri dari band beraliran math-rock/post-rock bernama Attilion. 

Bowo mulai menggarap proyek solo nya pada pertengahan tahun 2018 dan album solo perdana nya yang berjudul “Endeskrai” dirilis secara independen pada bulan Juni 2019. Dalam album solo perdana ini, Bowo mengusung konsep musiknya dengan hanya memainkan alat musik petik yaitu gitar (akustik dan elektrik), mandolin, ukulele dan banjo. Selain album solo perdana tersebut, di waktu yang bersamaan pula, Bowo juga terlibat dalam kompilasi para gitaris dari komunitas Guitaritual dengan menyumbang satu lagu nya yang berjudul “Wednesday Breeze”. Baik itu single nya maupun album solo perdana nya ini dirilis hanya dalam bentuk digital saja.

Kemudian pada tanggal 3 Agustus 2020, Bowo C kembali merilis album solo kedua nya yang bertitel “A Trip to The Universe secara independen di Bandcamp. Berbeda dengan album solo pertama nya, kali ini Bowo kembali menggunakan format full-band dalam album solo kedua ini. Aliran musik yang diusung dalam album ini lebih cenderung ke psychedelic rock, progressive, ambience dan sedikit ada unsur jazz dan fusion nya karena dalam membuat album kedua ini, Bowo terinspirasi oleh band beraliran krautrock asal Jerman bernama Ash Ra Tempel dan band psychedelic favorit nya yaitu Pink Floyd. Pada album solo kedua ini, Bowo merepresentasikan tema luar angkasa dan petualangan mencari planet baru yang bisa dihuni oleh umat manusia.

Tentu saja Bowo C akan selalu bereksplorasi dalam musiknya dan setiap karyanya akan memberikan sesuatu yang berbeda bagi para pendengar lagunya.


EmoticonEmoticon