Adev Chudaiva Tidak berbeda dengan drummer lainnya Latihan dan patuh terhadap tempo dan ritmik merupakan salah satu metode wajib bagi seorang drummer manapun. Musisi muda yang konsisten bergerak di jalur musik sebagai drummer ini “menularkan” ilmu drum-nya kepada anak didiknya dari berbagai daerah. Hobi bermusiknya sejak duduk di sekolah menengah pertama hingga kini menjadi sebuah profesi sebagai pemain drum session dan drumer Chudaiva Conspiracy. Selain menjalankan kegiatan memberi pembelajaran drum secara online, Karena acara musik belum boleh diadakan seacara ‘offline’. Jadi sekarang sering mengikuti konser virtual bersama komunitas-komunitas musik yang ada di Jabodetabek, seperti DPD Pappri Jakarta, IKI (indonesia kita), dan sejumlah paguyuban musik.” Jelas Adev yang dahulu berlatih drum secara formal dengan Sandi Pas Band.
CHUDAIVA CONSPIRACY
Band yang dibentuknya mengusung genre musik yang terbilang unik, boleh dikatakan belum ada band di Indonesia yang membentuk genre The Egyptian Metal. “Kita menyebutnya genre religi Metal yaitu The Egyptian Metal. Intinya pengen ngasih perubahan atau pengen ada yang beda. Dia manambahkan, saya pribadi menyukai dan memainkan semua genre musik. Pada Chudaiva Conspiracy, Adev ingin mengenalkan ada perubahan dalam bermusik yang diusung dengan band-nya. Adev berupaya menggabungkan sisi tradisional (etnik timur tengah) dan musik moderen. Walhasil, musik yang dibentuk bersama band-nya menjadi lebih unik dan menarik. Dapat kita tonton di Youtube
AWAL MAIN DRUM
Profesi sebagai drummer bagi Adev merupakan impian sejak dua puluh tahun lalu. Adev yang mulai tampak menyukai bermain drum saat kecil. Dia gemar memukul- mukul benda apapun yang bisa dijadikan bunyi-bunyian ritmis. Seorang drummer bisa melatih otak kiri dan kanan sekaligus mampu mensinkronkan dengan menggerakkan anggota tubuh yang bisa terkoordinasi dengan baik. Seperti tips yang dibagikan Adev, jika kita ingin menjadi seorang drummer. “Main drum itu, seperti membagi koordinasi antara tangan dan kaki. Bisa lebih luas, (pergerakkan) tangan kanan dan kiri enggak boleh sama. Begitu juga dengan kedua kaki. Semuanya butuh kosentrasi, sabar dan tenang. Jadi, main drum itu bisa buat terapi ya. Menurut penelitian di Eropa, seorang drummer tingkat kecerdasannya benar-benar di atas rata-rata,” ujar Adev pengajar drum di sekolah musik Erwin Gutawa, Purwa Caraka, dan Eno Netral. Permainan drum Adev, banyak terinspirasi dari musisi-musisi dunia di era 90’an.”Sekitar tahun 90’an adalah masa-masa indah menurut gue. Bukan hanya di dunia musik, melalinkan di film-film juga bagus. Salah satu drummer yang membuat gue pengen menjadi drummer adalah Igor Cavalera (eks Sepultura dan Cavalera Conspiracy).” Kata Adev. Adev yang sempat bergabung dengan kelompok orkestra Erwin Gutawa sejak tahun 2019, berpendapat tentang drummer Indonesia juga tak kalah hebat dengan drummer dunia. Dia mengagumi sosok Gilang Ramadhan.
TIPS n TRICK
Adev Chudaiva sebagai session player dan drummer Chudaiva Conspiracy memberikan beberapa tips untuk drummer muda:
- Kalau mau jadi musisi harus totalitas, jangan setengah-setengah. Karena kalau setengah-setengah ntar duitnya juga setengah-setengah, Hehehe
- Harus latihan setiap hari. Jadi, jangan hari ini latihan lalu besok enggak latihan.Atau, latihan 1 hari 8 jam tapi baru latihan lagi minggu depan, itu enggak efektif. Misalnya 1 hari cuma ada waktu latihan 1 jam. Ya sudah, kerjakan setiap hari. Itu bakal ada hasilnya (intense).
- Sekarang mau jadi musisi sudah gampang. Beda sama jaman gue dulu mau rilis album harus ke label besar. Sudah gitu, (major) label ngomong “Musik lo asik, cuma bisa enggak band lo kaya band si A, B atau C?” Kalau sekarang, bikin musik bisa bebas tanpa harus ngikutin band-band yang sudah ada. Karena sudah ada platform digital (Spotify, Joox, iTunes, Deezer, dan sebagainya). Kemudian, lo bisa manfaatkan sosmed buat promo band lo. Apalagi sekarang orang-orang sudah klik Youtube bisa cari anything you want. Misalnya, lo cari cara belajar musik, Harusnya kita manfaatin seperti itu karena teknologi sudah canggih.
- Ini yang paling penting “Be your self” (jadi diri sendiri), kebanyakan musisi selalu mengikuti idolanya gaya mainnya, stylenya, fashionnya, anythinglah. Itu membuat lo engga berkembang.
- Harus kreatif, musik itu enggga hanya 1 genre. Musik luas , musik universal. Musik itu engga melihat ras, agama atau warna kulit. Musik bisa mempersatukan umat manusia. Bikin sekreatif mungkin. Karena kreatifitas itu tanpa batas.
- Musisi harus banyak melakukan inovasi, jangan cuma mendengarkan satu genre. Dengerin semuanya walaupum enggak suka. Karena melihat musik itu jangan (cuma) satu arah harus dengan banyak arah, banyak referensi, dan banyak berlatih. Karena lo bakal menjadi musisi yang bakal banyak ide.
- Kalau bisa mainin musik tradisional & etnik khas indonesia. Karena waktu tahun 2014, gue sama Gilang ke kampus ISI Padang Panjang. Itu yang gue lihat belajar main talempong (sejenis gamelan kalau di Jawa). Kebanyakan orang bule jangan sampai nanti orang bule main musik Indonesia. Terus orang Indonesia main musik Barat. Mari kita lestarikan budaya dan musik indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi? Jangan sampai musik asli Indonesia ‘hilang’ akibat pengaruh dari musik luar. Tanpa kita sadari anak-anak muda lebih senang budaya dari luar. Nanti nama Indonesia tinggal nama doang. Mari kita lestarikan budaya Indonesia.
Follow IG
https://www.instagram.com/adev_chudaiva/?hl=id
Youtube Adev Chudaiva
https://www.youtube.com/channel/UCNN-0vzgSwe1RAct7bA1ZDA
EmoticonEmoticon