Diproduseri bersama Reino dari Don’t Fade Away Records. Selat Malaka mulai merekam materi ini di Studio Showbox Medan (2017), kemudian lanjut tahap mixing oleh Pandu Fathoni dan mastering di Harper Studio, Jakarta. Tak ketinggalan artwork dirancang oleh Yerikho Purba.
Lagu dengan durasi 3 menit 26 detik ini adalah pendapat Selat Malaka tentang gairah kasmaran di bangku sekolah yang jauh dari retorika kedewasaan. Ibaratnya menyatakan perasaan yang berbunga-bunga sambil berdebar ketika kita menanti jawaban dari cem-ceman yang telah membuat kita jatuh hati tanpa ambil pusing akan seperti apa pada akhirnya.
Secara musikalitas pada segi instrumentasi terasa sangat berbeda dengan variasi bunyian seperti synthesizer yang diisi oleh Andi Hans (Goodnight Electric), kalimba dan cow bell yang riuh hingga vocal grup yang ramai pada bagian tengah untuk menghebohkan pengantar refrain yang klimaks pada: “Sepucuk kutulis surat, teruntuk yang istimewa...Ku tunggu balasmu Kasih..”
Nuansa arus pop alternative dengan berbagai isian langgam yang menarik mulai dari intro bass yang funky, solo gitar ala smooth rock mampu menggambarkan keriangan yang berbunga-bunga seseorang yang sedang jatuh cinta.
EmoticonEmoticon